Friday, November 14, 2014

11 Tips Menulis Novel dari Buku Stephen King On Writing

Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang unik. Pengalaman unik tersebut dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan atau novel. Tak berlebihan jika ada kata-kata bijak yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki kisah yang menarik untuk dijadikan sebuah novel.

Menulis Novel
Banyak orang berlomba-lomba mencoba menuangkan kisah hidupnya dalam bentuk novel. Ada juga yang memiliki banyak gagasan dan suka berimajinasi kemudian berusaha menulis novel. Syukur-syukur naskah novel tersebut bisa diterbitkan. Apakah anda salah satu orang yang ingin menulis novel? Jika jawaban Anda adalah ya, maka Anda harus menuntaskan artikel ini hingga paragraf terakhir.

Menulis novel merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan nafas panjang bagi penulis. Bukan hanya karena jumlah halaman yang relatif banyak, namun menulis novel juga membutuhkan konsentrasi untuk menggabungkan gagasan-gagasan agar menjadi sebuah novel yang utuh dan enak dibaca.

Stephen King adalah salah satu penulis kontemporer dari Amerika yang novel-novelnya menjadi international best seller. Stephen King menulis novel bertema horor, thriller, suspense, science fiction dan fantasi.

Stephen King On Writing
Stephen King menerbitkan buku tips menulis sekaligus mini autobiografinya yang berjudul Stephen King On Writing. Dalam buku ini, Stephen King memaparkan bagaimana proses kreatif saat dia menciptakan novel-novelnya. Stephen King juga memberikan saran-saran berharga bagi para penulis pemula bagaimana untuk menulis sebuah novel yang bagus. Berikut ini adalah 11 tips menulis novel dari buku Stephen King On Writing.

1. Tulislah untuk Dirimu Sendiri

Pertama, tulislah novelmu untuk dirimu sendiri, baru kemudian khawatirkan pembacamu. Anda dapat memulai menulis dengan menuliskan apa saja yang ingin anda ungkapkan. Tulis naskah pertama Anda secara bebas. Tidak usah mempedulikan tentang kualitas, tata bahasa, alur, dan sebagainya.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah duduk, ambil kertas dan pena (atau laptop), kemudian mulai mengisi lembaran kosong dengan tulisan. Tulislah cerita novel anda secara jujur, tanpa ada intervensi dari pihak luar (atau pembaca).

Anda dapat menuliskan apapun yang berkaitan dengan cerita novel Anda secara detail. Jangan mengedit apapun! Mengedit hanya akan membuang waktu Anda. Curahkan gagasan Anda secara cepat. Anda dapat mengeditnya nanti.

2. Jangan Gunakan Kalimat Pasif

"Kau harus menghindari kalimat pasif," Tulis Stephen King di halaman 162. "Kata kerja ada dua jenis, pasif dan aktif. Dengan kata kerja aktif, subjek dalam kalimat sedang melakukan sesuatu. Dengan kata kerja pasif, sesuatu dilakukan pada subjek kalimat. Subjek hanya membiarkan itu terjadi."

Menurut Stephen King, kalimat pasif hanya digunakan oleh penulis novel yang pikirannya malu-malu. Kalimat pasif membuat penulis seolah mengungkapkan ketakutannya karena tidak dianggap serius. Daripada Anda menulis 'Dia dibingungkan oleh tingkah adik perempuannya' lebih baik anda menulis 'Tingkah adik perempuannya membuat dia bingung'. Terdengar lebih baik, bukan?

Usahakan untuk menulis novel dengan menggunakan kalimat aktif. Hal ini membuat tulisan Anda mengalir dan membuat pembaca nyaman saat membacanya. Kalimat pasif hanya akan membuat pembaca kelelahan membaca dan meninggalkan novel Anda dengan segera.

3. Hindari Kata Keterangan

"Kata keterangan bukanlah temanmu." Stephen King menyarankan pada penulis novel pemula untuk menghindari kata keterangan sebanyak mungkin. Apalagi kata keterangan dibelakang "dia berkata" yang diletakkan setelah dialog.

Stephen King menganggap itu hanyalah pemborosan kata yang memosankan dan tidak perlu. Menulis novel yang panjang, bukan berarti anda harus menuliskan hal-hal yang tidak perlu (seperti kata keterangan). Contohnya: Dia menutup pintu dengan keras. Kata-kata yang dicetak tebal adalah kata keterangan yang tidak perlu. Anda bisa menggantinya dengan kalimat yang lebih menggugah emosi seperti: Dia membanting pintu. Anda tahu letak perbedaannya?

4. Jangan Terobsesi dengan Tata Bahasa

Sebuah cerita fiksi tidak hanya melulu soal tata bahasa. Ketika Anda menulis, Anda hanya perlu bercerita dengan baik. Pembaca akan lebih fokus pada isi cerita, bukan pada tata bahasa. Anda perlu memelajari tata bahasa yang baik untuk menunjang kelancaran menulis. Namun yang lebih penting bagi pembaca adalah isi cerita yang memikat.

Dalam bukunya, Stephen King menulis, "Tujuan fiksi bukanlah kebenaran tata bahasa, melainkan membuat pembaca merasa nyaman dan kemudian bercerita...untuk membuatnya lupa, kalau memungkinkan, bahwa sedang bercerita."

5. Membaca, Membaca, Membaca.

Membaca adalah salah satu alat bagi seorang penulis, tak terkecuali penulis novel. Menurut Stephen King, seorang penulis novel yang tidak memiliki waktu untuk membaca, maka penulis novel tersebut tidak memiliki waktu (atau alat) untuk menulis novel.

Membaca, Membaca, Membaca
Membaca membuat seorang penulis novel memiliki amunisi untuk menuangkan gagasan dengan baik. Membaca membuat Anda memiliki kosakata yang cukup untuk menulis novel. Anda tidak akan kebingungan lagi saat menulis novel, karena Anda kosakata yang Anda butuhkan tersedia. Kerap kali penulis merasa kebingungan untuk menuliskan ide yang ada dalam kepalanya karena tidak memiliki stok kosakata. Perbanyaklah kosakata dengan membaca, baik membaca novel-novel terkenal maupun buku-buku artikel berkualitas.

6. Jangan Berusaha Menyenangkan Orang Lain

Ketika menulis novel, Anda tidak perlu berusaha menyenangkan orang lain dengan tulisan Anda. Jika demikian, Anda tidak bisa menulis novel dengan jujur. Jujurlah pada setiap kalimat yang Anda tulis. Anda tidak akan menghasilkan novel yang baik jika Anda hanya berusaha membuat orang lain terkesan.

Tulisan yang jujur akan membuat orang lain terkesan pada tulisan Anda dengan sendirinya. Jika Anda menulis novel dengan dasar untuk menyenangkan orang lain (bukan diri Anda sendiri), novel Anda akan terkesan dibuat-buat dan sama sekali tidak menarik.

7. Singkirkan Pengalih Perhatian!

Televisi adalah pengganggu utama dalam kegiatan menulis novel. Anda tidak akan bisa berkonsentrasi untuk menulis novel jika tidak mematikan televisi. Percaya atau tidak, kegiatan menonton televisi adalah hal terakhir yang dibutuhkan oleh penulis novel dalam perjalanan kepenulisannya.

Jika Anda berencana menulis sebuah novel yang ukup panjang, maka Anda perlu mematikan televisi Anda. Menghabiskan waktu 3-4 jam untuk menonton televisi (biasanya Anda tidak sadar Anda telah melakukannya setiap hari) adalah tindakan yang kurang bijak. Manfaatkan waktu tersebut untuk menulis naskah novel Anda.

Sama seperti televisi, telepon/handphone, games, dan internet adalah pengalih perhatian yang perlu disingkirkan ketika Anda menulis. Anda perlu memiliki sebuah ruangan dengan pintu dan tirai yang tertutup, tanpa handphone di meja Anda. Segala bentuk pengalih perhatian harus anda singkirkan sementara waktu saat Anda menulis novel.

8. Tulislah Kata Per Kata

Ketika Stephen King ditanya bagaimana dia menyelesaikan novel-novelnya, Stephen King mengaku bahwa yang dia lakukan adalah menulisnya kata per kata. Ya, sebuah cerpen, atau novel trilogi seperti Lord of The Rings selesai dengan menulisnya kata per kata.

Anda harus besabar untuk menuliskan seluruh novel Anda dari awal hingga akhir dengan cara ini. Jika tidak, novel yang Anda harapkan tidak akan pernah selesai.

9. Banyak Membaca dan Banyak Menulis

"Kalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan: banyak membaca dan banyak menulis. Setahuku tidak ada jalan lain selain dua hal ini, dan tidak ada jalan pintas." Itulah petuaah Stephen King pada halaman 195, Stephen King On Writing.

Banyak Membaca, Banyak Menulis

Seperti yang telah disinggung tadi, membaca adalah modal awal bagi penulis novel untuk menciptakan novel yang baik. Banyak membaca, berarti anda membekali diri dengan berbagai maca kosakata dan teknik bercerita.

Banyak menulis, berarti memberikan pelajaran bagi diri sendiri untuk menulis dengan baik. Semakin banyak menulis, Anda akan menemukan formula bagi Anda sendiri untuk menjadi penulis novel yang hebat.

10. Buang Bagian Membosankan dan Bunuhlah Kesayanganmu

Ketika selesai menulis, endapkanlah naskah novel yang telah ditulis beberapa waktu. Masukkan naskah novel ke dalam laci, dan bebaskan pikiran dari naskah tersebut. Kemudian, ambillah kembali dan membacanya dengan seksama. Anda akan mudah menemukan lubang pada naskah anda.

Tamballah naskah novel yang bolong-bolong dan poleslah agar naskah novel memiliki daya tarik. Bila perlu, buanglah bagian-bagian yang membosankan dari naskah novel. Ya, buang saja!

Tips yang terkenal dari Stephen King adalah "Bunuhlah kesayanganmu!" Anda harus bisa menekan ego untuk "mematikan" kesayangan Anda yang ada dalam cerita yang anda tulis. Novel akan membosankan jika Anda tidak berhasil menaklukkan ego Anda.

11. Menulis adalah Tentang Bersenang-senang

Petuah terakhir dari Stephen King adalah, "Menulis itu bukan tentang menghasilkan uang, menjadi terkenal, atau menambah teman. Menulis itu adalah keajaiban, seperti air. Karena air itu gratis, maka minumlah."

Anda dapat bersenang-senang dengan menulis novel. Tanpa pola pikir seperti itu, menulis hanyalah sebuah beban (yang Anda ciptakan sendiri). Anda dapat bersenang-senang dengan cara apapun yang Anda sukai. Maka, tulislah novel dengan perasaan senang.

Demikian 11 tips menulis novel dari buku Sephen King On Writing. Selamat mencoba, dan tulislah novel sekarang juga!

1 comments:

nice post kak
ane membacanya yang agak susah, sibuk mulu soalnya kak....
kalo novel kakak udah terbit, ane beli ya kak.

jangan lupa vissit back ya kak...

Back To Top